Selasa, 30 Maret 2010

KeHiLaNgAn SeSeOrAnG...


KeHiLaNgAn SeSeOrAnG...

 
Pada awal aq loem bisa memilikinya aku berharap bisa memilikinya kini denga berjalannya waktu aq sebelum kenal diya aq hanya bisa memandangnya dan melihatnya dari jauh dsan kini dengan berjalannya waktu aq bisa kenal diya bahkan aq d jadikan seorang teman yang special aq seneng banget bisa jadi temen diya namun akan kah aq bisa masuk dalam hati diya akhirnya aq lama bgt berteman denganx sehingga kita jadi shbt yg selalu saling menghibur antra satu dengan satunya namun semuanya jadi berubah ketika ada seseorang yang gak suka dalam persahabatan ini dan akhirnya persahabatn tu pun berakhir dengan keadan yang tak pernah aqw bayanghkan selama sama dy aelama persahabatn itu berjalan selama sekian lama dan terpisa oleh hasudtan orang yang tak pernah senag lihat kita berteman kini semuanya tinggal kenangan masa lalu yang hanya dalam bayangan namun aku berharap and berdo'a agar dy tak pernah lupakan semua masa" yang pernah kita lewati berdua ....

@_@..> TERKADANG KITA HARUS RELAH KEHILANGAN ORANG YANG KITA SAYANG..
NAMUN AKANKAH KITA BISA MELUPAKAN SEMUA KENANGAN YANG PERNAH KITA LEWATI BERSAMA ...^_^------>

kNanG@N


kNanG@N




 aq ingin melupakan semua kngan yang pernah aq lwti brsmanx ...
namun aq slit bgt mlpkn itu semua karena setiap kengan itu aq buang jauh maka semakin sulit aq mlpknx...
karena hal yang terindah dalam hidup berdasar kan pengalaman yang pernah kita lewati.........
bgtu pun ibarat orang yang sedang menanti seseorang yang sangat ia tunggu pada waktu itu namun orang yang yang di tunggu gak ada pada waktu itu maka itu akan jdi kkcwaan bgi orang yang mnggunx..
bgtu pun dengan kengan mudah d lkukan namun sulit untuk d lupkan karena kengan itu bgtu indah....
ibrt kan kita jatu dari spd namun kita luka pada waktu jatuh itu namun kita merasakan sakit namun kita berusaha untuk menyembuhkan luka itu namun akan kah itu bisa sembuh tanpa bekas pasti itu semua akn membekas dalam kulit yang terkena akan luka itu .....
kengan yang kita lewati sama kayak luka yang tadi tapi bedanya kalau kengan ada yang mennyakitkan kadang da yang sangat indah....
kengan yang menyakitkan biasanya selalu teringat waktu kita ngalami hal yang sama ...
kengn yg indah sulit bgt untuk d lupakn ......




...... ;JANGAN PERNAH KECEWAKAN seseORANG KALAU KAMU GAK INGIN DIKECEWAKAN OLEHNYA.....;


Kamis, 18 Maret 2010

" DO'A "

terkadang hal yang tidak munkin kita inginkan bisa terjadi dalam sekejap namun akankah kita bisa tau pa yang terjadi nanti dalm kehidupan kita sehari-hari. dalm prjalanan hidup kita kadang kita mengalami hal yang pahit dan kadang hal yang buruk kadang kesengan kita alami kadang kepediahn yang kita alami namun akankah kita bisa menebak hal itu hanya ALLAH yang tau segalanya apa yang terjadi dan apa yang kita inginkan dalam hidup kita tapi semua hal yang kita lakukan itu harus dengan keinginan hati kita.
aku ingin jadi orang yang benar-benar bisa membahagiakan orang yang aku sayangi aku gak mau sampek ngecewakan mereka karena hanya mereka harta yang paling berarti dalam hidup aku .
 ya allah aku mohon jadikanlah hamba anak yang berarti kepada orang tua hamba dan jadikanlah hamba anak yang pintar dan cerdas hanya kepadamu hamba memohon ya mallah. aku gak mau sampek gagal dalam membahagiakan mereka karena hal yang terindah dalam hidup adalah bisa membahagiakan mereka dan bisa membantu orang lain.
tetapi kadang hal yang kita inginkan tidak sesuai apa yang kita inginkan namun kita harus tetap berdoa dalam hal apa saja dan dimana saja.

Selasa, 09 Maret 2010


Aku Tahu

 

aku tahu engkau diam di sudut itu
menghitung waktu dari jam tanganmu
sedang kepastian selalu menjauh darimu
aku tahu engkau mampu
habiskan hari-hari sepimu
menumpuk laksaan rindu
aku tahu engkau berusaha menghapus airmatamu
setiap ada orang menyapamu
setiap aku bertanya padamu untuk apa semua itu
aku tak tahu lagi apa yang aku tahu
dari dirimu yang membiarkan hatimu beku
sedang di sini ada sebuah hati menunggumu.

Rabu, 03 Maret 2010

KEINDAHAN


tak semua orang memiliki apa yang kitra miliki namun semuanya itu dalam keadaan yang tak sempurna karna semua itu butuh waktu untuk menyempurnakan itu semua namun kita yang menjalankan jangan sampek di buat yang tidak ada gunanya namun kita harus melakukan dengan keikhlasan dari hati kita yang paling dalam dan semuanya akan jadi sempurna tapi terkadang kita iri melihat seseorang yang ada dalam lingkungan kita tapi semua itu hanyalah sebuah keinginan yang sangat kita inginkan namun kita tidak boleh te4rjebak dalam langkah-langkah itu karena itu hanyalah nafsu yang timbul dalam diri kita. dan jangan sampai kita masuk dalam jebakan itu karena itu bisa menghanjurkan kita dalam jurang yang sangat menjerumus untruk kita. namun kita harus bisa menjega agar kita tidak bisa masuk dalam jurang itu. dan janganlah kalian menginginkan sesuatu kalau kita tidak bisa memilikinya tapi semuanya itu akn berakhir karena itu hanyalah sesaat. kehidupan yang sesunnguhnya yaitu nanti kelak kita  sudah mati nanti adalah kehidupan yang sesungguhnya namun akan kita bisa memilki keindahan nanti waktu kita suda tiada nanti. kita bisa merasakan keindahan itu jika kita memiliki amalan-amalan yang selam masa hidup kita yang pernah kita miliki selam kita ada di di dunia..

Senin, 01 Maret 2010

Jalan Untuk Mencari Ilmu

Banyak sekali hadits yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memuat tentang keutamaan menuntut ilmu, di antaranya hadits:

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya dengan ilmu tersebut jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Hadits di atas menunjukkan kepada kita bahwa para penuntut ilmu agama berada di atas kebaikan yang besar. Mereka di atas jalan keberuntungan dan kebahagiaan, tentunya bila benar/lurus niatnya dalam menuntut ilmu, karena mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ingin mengamalkannya, bukan karena riya` dan sum’ah atau tujuan-tujuan dunia lainnya.

Ia mempelajari ilmu hanya karena ingin mengetahui agamanya, mengetahui perkara yang Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan kepadanya. Dan bermaksud mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, hingga ia belajar dan mengamalkan ilmunya serta mengajarkannya kepada orang lain.

Setiap jalan yang ia tempuh dalam menuntut ilmu adalah jalan menuju surga, baik jalan tersebut secara hakiki ataupun maknawi. Perjalanan jauh yang ditempuhnya dari satu negeri menuju ke negeri lain, berpindahnya dari satu halaqah ke halaqah yang lain, dari satu masjid ke masjid lain, dengan tujuan mencari ilmu, ini semua teranggap jalan yang ditempuh guna beroleh ilmu. Demikian pula diskusi tentang kitab-kitab ilmu, meneliti dan menulis, semuanya pun teranggap jalan guna beroleh ilmu.

Dengan demikian sepantasnya bagi penuntut ilmu untuk memerhatikan seluruh jalan yang bisa mengantarkannya kepada ilmu dan bersemangat menempuhnya karena mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan negeri akhirat. Ia sepantasnya berkeinginan mendalami (tafaqquh) agamanya, ingin tahu perkara yang diwajibkan padanya dan yang diharamkan, ingin mengenal Rabbnya di atas bashirah dan bayyinah, kemudian mengamalkannya. Ia pun ingin menyelamatkan manusia hingga ia berdiri sebagai orang yang mengajak kepada petunjuk dan menolong kebenaran, membimbing manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas ilmu dan petunjuk.

Sebarkanlah Ilmu !

Menuntut ilmu merupakan jenis ibadah yang memiliki nilai dan kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan jenis ibadah lainnya. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

فَضْلُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ فَضْلِ الْعِبَادَةِ وَمِلاَكُ الدِّيْنِ الْوَرَعُ

“Keutamaan ilmu lebih baik dari keutamaan ibadah. Dan kunci agama adalah bersikap wara’ (meninggalkan sesuatu yang dikhawatirkan memudharatkan di akhirat, pen).”
(Diriwayatkan oleh Al-Bazzar, Abu Nu’aim, Al-Hakim, dll, dari hadits Hudzaifah ibnul Yaman. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Qais bin’ Amr Al-Mula’i, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4214. Lihat pula Shahih Jami’ Bayan Al-‘Ilmi Wa Fadhlihi no. 27)

Hadits ini menjelaskan demikian mulianya ilmu dan penuntut ilmu. Ini disebabkan karena seorang yang berilmu kemudian mengajarkan ilmunya, mendakwahkannya, hingga Allah memberikan hidayah kepada orang lain dengan sebab dakwahnya, maka menjadi salah satu amal jariyah baginya. Selama ada yang mengamalkan ilmunya tersebut, maka dia akan terus mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala walaupun dia telah meninggal. Berbeda dengan orang yang mengerjakan shalat sunnah dan semisalnya, tidak ada yang merasakan manfaatnya kecuali hanya dirinya sendiri

^_^.... MENGEJAR ILMU ADALAH JALAN MENUJU SURGA...^_^

pena.jpgPara pembaca yang budiman, kalau kita perhatikan, seolah-olah begitu banyak kaum muslimin tidak tertarik dengan surga. Mereka lebih memilih untuk mendapatkan kesengsaraan (neraka) daripada kenikmatan (surga). Hal ini karena mereka lebih banyak memperturutkan hawa nafsu dan menyelisihi perintah-perintah Alloh sehingga mengorbankan surga yang penuh dengan kenikmatan. Alasan yang utama adalah karena banyak di antara mereka yang tidak mengerti tentang keutamaan dan kenikmatan surga. Alloh telah mengatakan bahwa surga adalah Daarun Nikmah (perkampungan yang penuh dengan kenikmatan), namun mengapa banyak orang yang tidak tertarik atau tidak ingin masuk surga?
 
Perlu untuk kita ketahui bersama bahwa untuk memperoleh surga adalah dengan ilmu. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i (ilmu agama) yaitu dengan cara mencari, meyakini dan memahami, mengamalkan serta menyampaikannya dengan niat yang ikhlas mengharapkan ridho dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
 
Definisi Ilmu
 
Secara bahasa, ilmu berarti lawan (kebalikan) dari kebodohan, yaitu mengetahui sesuatu sebagai mana mestinya dengan pengetahuan yang sempurna. Adapun yang disebut dengan ilmu di sini adalah ilmu syariat yaitu ilmu yang diturunkan oleh Alloh ’Azza wa Jalla kepada Rosul-Nya shollallohu ’alaihi wa sallam berupa penjelasan dan petunjuk-petunjuk-Nya. Rosululloh shollallohu ’alaihi wa sallam bersabda “Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Alloh, niscaya Dia akan menjadkannya paham (mengerti) dalam urusan agama.” (HR. Bukhori dan Muslim).
 
 
Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan uang Dinar ataupun Dirham, akan tetapi sesungguhnya mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yang dapat mengambilnya, maka ia telah mengambil untung yang sangat besar.” (HR. Abu Daud)
 
Sudah diketahui secara umum bahwa yang diwariskan para nabi kepada umatnya adalah ilmu syariat Alloh ’Azza wa Jalla, bukan harta atau yang lainnya. Yang perlu kita perhatikan juga, bahwa tidak dipungkiri kalau ilmu-ilmu duniawi juga banyak mendatangkan faidah, akan tetapi dengan dua kriteria, yaitu jika ilmu tersebut untuk ketaatan kepada Alloh dan membantu dalam menolong agama Alloh serta dapat dinikmati oleh hamba-hamba Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Jika demikian maka ilmu itu menjadi suatu kebaikan atau maslahat, dan mempelajarinya pun menjadi wajib dalam kondisi tertentu sesuai dengan perintah Alloh dalam firman-Nya, “Oleh karena itu, siap siagalah kepada mereka dengan segala kekuatan yang ada padamu, seperti pasukan berkuda guna menimbulkan rasa takut pada musuh Alloh dan musuhmu dan musuh lain lagi yang belum kamu ketahui, tetapi Alloh sudah mengetahui. Apa saja yang kamu belanjakan untuk kepentingan fi sabilillah, maka kepadamu akan diberi ganti sepenuhnya dan sedikitpun kamu tidak akan dianiaya.” (Al Anfaal: 60).
 
Mempelajari Ilmu adalah Sebuah Kewajiban
 
Belajar untuk mencari ilmu hukumnya bisa wajib dan bisa mustahab (sunnah). Yang bersifat wajib adalah mempelajari segala hal yang dibebankan kepada setiap insan. Setiap insan dituntut untuk beramal (beribadah) untuk menghamba kepada Alloh ’Azza wa Jalla, sedangkan ibadah yang dilakukan di atas kebodohan, maka tidaklah diterima.
 
Rosululloh bersabda, “Barang siapa melaksanakan amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim). Sebagai contoh dari ilmu yang wajib dipelajari misalnya tata cara sholat. Hal ini diwajibkan karena Alloh mewajibkan kepada kita ibadah sholat. Oleh karena itu hukum mempelajari tata cara sholat juga wajib.
 
Keutamaan Ilmu
 
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah memuji ilmu dan pemiliknya. Alloh menganjurkan para hamba-Nya untuk menuntut ilmu dan membekali diri dengannya. Jadi, ilmu adalah amal shaleh yang paling utama dan juga merupakan ibadah yang paling mulia yaitu ibadah tathawu’ (ibadah yang dilakukan secara sukarela). Ilmu termasuk dalam kategori jihad di jalan Alloh karena agama Alloh Subhanahu wa Ta’ala sendiri ditegakkan dengan dua perkara, yaitu dengan ilmu (dalil/petunjuk) dan dengan pedang (senjata/perang). Kedua hal ini harus terus ditegakkan. Agama Alloh tidak bisa tegak dengan keduanya secara berbarengan. Jadi perkara pertama harus didahulukan atas perkara yang kedua. Oleh karena itu, Nabi shollallohu ’alaihi wa sallam tidak memerangi suatu kaum sampai mereka menerima panggilan dakwah kepada Alloh. Dengan demikian ilmu mendahului perang.
 
Ilmu merupakan perkara mulia yang membedakan antara orang yang tahu dan tidak tahu. Alloh akan mengangkat derajad orang yang berilmu (ulama). Alloh berfirman, “Adakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahuinya?” (Az Zumar: 9).
 
Alloh juga berfirman, “Alloh akan mengangkat derajad orang-orang yang beriman di antara kalian, serta orang-orang yang berilmu dengan beberapa derajat.” (Al Mujaadilah: 11).
 
Kemudian, dengan ilmu pula merupakan sarana untuk memperoleh surga Allah ’Azza wa Jalla yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan hakiki dan abadi. Sebagaimana sabda Nabi shollallohu ’alaihi wa sallam, “Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Alloh akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
 
Tujuan Menuntut Ilmu
 
Hendaklah seseorang mempelajari dan mendalami ilmu agama dengan niat yang ikhlas dan untuk menghilangkan kekurangan dan kebodohan pada dirinya. Alloh ’Azza wa Jalla memberitahukan bahwa Dia mengeluakan kita dari perut ibu dalam keadaan bodoh. Firman Alloh, “Dan Alloh telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (An Nahl: 78)
 
Para pembaca yang budiman, hendaknya kita menyadari bahwa ilmu itu mempunyai keutamaan, demikian pula dengan para ulama. Para ulama mempunyai kemuliaan dan keutamaan di sisi Alloh. Alloh ’Azza wa Jalla telah mengangkat derajad mereka karena ilmu.
 
Seorang penyair bertutur, “Ilmu mengangkat rumah yang tidak bertiang dan kebodohan merusak rumah yang kokoh dan tinggi.” Oleh karena itu hendaklah kita meluruskan niat dalam belajar sehingga Allah ’Azza wa Jalla berkenan mengangkat derajat kita.
 
Seorang yang belajar agama (penuntut ilmu) seyogyanya tidak menjadikan ilmu hanya sebagai tujuan, namun ilmu merupakan wasilah atau sarana untuk beramal shaleh baik dalam aqidah, ibadah, akhlak, adab atau muamalah, karena ini semua merupakan buah dari ilmu yang juga merupakan hasil dari ilmu. Seseorang yang membawa ilmu seperti seseorang yang membawa senjata, entah itu bermanfaat baginya atau justru membahayakan dirinya. Untuk ini ada ketentuan dari Nabi Muhammad shollallohu ’alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda, “Al Qur’an itu hujjah (argumen) bagimu atau atasmu.” (HR. Muslim).
 
Maksudnya adalah bagimu jika engkau mengamalkannya dan atasmu jika engkau belum mengamalkannya. Dengan demikian ilmu tentang Al Qur’an dan As Sunnah adalah ilmu yang memiliki keutamaan yang agung, di mana pemiliknya beramal atasnya dengan pemahaman yang benar yaitu pemahaman para pendahulu kita yang shaleh (Para Shohabat), sehingga Alloh Subhanahu wa Ta’ala mengangkat derajat dan memuliakannya. Semoga Alloh selalu menambahkan ilmu yang bermanfaat, memberikan rizki yang halal lagi baik dan menerima amal shaleh kita sekalian. Allohu a’lam.